Sabtu, 21 Mei 2016

Produksi Masal dan Pengawetan Telur Istirahat Brachionus

donasi dg belanja di Toko One


Hagiwara et al. (1997) melaporkan bahwa produksi masal telur istirahat rotifera laut Brachionus plicatilis (dulu disebut tipe-L) dan Brachionus rotundiformis (disebut tipe-S) berhasil dilakukan dengan menggunakan metode “batch culture” (kultur sekumpulan besar). Efisiensi produksi telur istirahat bisa diperbaiki dengan menggunakan metode kultur semi-kontinyu. Beberapa kultur semi-kontinyu hancur antara hari ke-15 sampai 20 akibat efek bakteri. Bagaimanapun, kultur rotifera bisa distabilkan dengan menempatkan alat penyaring untuk menghilangkan bahan-bahan organik. Demikianlah, panen sebanyak 8,1 x 102 telur istirahat per hari per gram (berat kering) bisa diperoleh, yang artinya 3,0 kali lebih efisien daripada yang diperoleh dengan metode “batch culture”. Telur istirahat Brachionus rotundiformis, bagaimanapun, tidak dapat diproduksi masal setelah penggantian air kultur. Telur istirahat dapat disimpan dalam air laut selama lebih dari 20 tahun pada suhu 5 °C dengan kondisi gelap total. Laju penetasan telur, bagaimanapun, berkurang bila disimpan bersama bahan organik yang melimpah. Telur istirahat dapat dikalengkan di bawah tekanan atmosfir 48–61 kPa setelah “lyophilization” (metode pengeringan tanpa merusak struktur fisiknya; dilakukan dengan membekukan material dan kemudian menghangatkannya di dalam ruang hampa udara sehingga es-nya menguap) pada suhu - 30 °C tanpa mengurangi laju penetasan.

donasi dg belanja di Toko One

Referensi :
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar