Sabtu, 27 Oktober 2018

Pengaruh Lingkungan Terhadap Distribusi Organisme


Penemuan Organisme Laut di Luar Daerah Distribusi Normalnya

Longhurst dan Pauly (1987) menyatakan bahwa pengusiran, atau adanya populasi yang “berakhir dengan kematian” yang terdiri dari individu-individu spesies yang tua dan tak bereproduksi yang hidup jauh dari pusat distribusinya, biasanya terlihat dalam data hasil survei plankton regional. Populasi yang terusir ini tidak selalu mudah dibedakan dari spesies kosmopolit (tersebar di seluruh dunia) yang hidup pada kedalaman yang makin dalam ke arah tropis sedemikian hingga tetap ada dalam kisaran toleransi suhunya. Perlu dicatat bahwa tidak hanya plankton saja yang mengalami pengusiran : selama terjadinya El Nino Southern Oscillation (ENSO) spesies-spesies ikan perairan hangat dengan jumlah sangat banyak bergerak ke arah kutub pada arus-arus perbatasan timur, dengan kemampuan memantapkan polulasi baru sebagai respon terhadap perubahan kondisi laut berskala puluhan tahun. Pengusiran organisme “tuna wisma” ini juga terjadi pada ikan demersal, seperti ikan sea bass Eropa (Morone saxatilis) yang tampaknya sehat pernah ada seekor tertangkap oleh trawl di lepas pesisir Nigeria, atau ikan Latimeria chalumnae yang pertama kali tertangkap di Durban, jauh ke arah selatan dari habitat normalnya di Comoro.

Pengaruh Musim Terhadap Distribusi Ikan di Bendungan

Pavlov et al. (1992) menyatakan bahwa data survei hidroakustik memungkinkan untuk memperoleh beberapa gambaran mengenai pola-pola umum distribusi-ruang ikan di bendungan. Ciri khas distribusi kepadatan ikan skala makro adalah distribusi “marginal” yang tak tergantung musim. Pada musim dingin kebanyakan ikan berkumpul di teluk sedangkan pada musim panas ikan tersebar merata di seluruh bagian bendungan. Kepadatannya di daerah pesisir bendungan adalah lebih tinggi.

Pengaruh Arus Terhadap Perubahan Distribusi Ikan Clupea dan Scomber

Salah satu perubahan alami yang menarik pada stok ikan Laut Utara pada tahun 1980-an adalah pergeseran distribusi musim panas ikan hering (Clupea harengus) dewasa. Selama tahun 1970-an dan dekade awal, daerah pencarian makan utama pada bulan Juni/Juli adalah perairan lepas pantai timur Skotlandia sebelah selatan garis 57o Lintang Utara dan sebelah barat garis 2o Bujur Timur. Selama tahun 1980-an, sangat sedikit ikan hering yang ditemukan di daerah ini selama musim makan. Distribusi ikan dewasa telah bergeser ke utara dan timur laut, ke tepi paparan benua dan Palung Norwegia. Rekruitmen ikan hering selalu meningkat selama awal tahun 1980-an, dan melebihi rata-rata jangka panjang dari tahun 1984 sampai 1986. Selama tahun-tahun dengan rekruitmen melimpah, ikan juvenil di Laut Utara dengan proporsi relatif tinggi tumbuh di Skagerrak/Kattegat. Perubahan distribusi ikan hering dewasa bersesuaian dalam hal waktu dan tempat dengan perubahan ikan tengiri (Scomber scombrus) yang telah didokumentasikan. Pada kedua spesies, distribusi musim panas bergeser ke arah timur laut Laut Utara. Perubahan pada kedua spesies terjadi di tepi paparan benua, di daerah arus tepi paparan. Dengan demikian diduga bahwa perubahan arus tepi paparan bertanggung jawab atas perubahan yang diamati tersebut (Corten et al. (1991) dalam Dickson et al. (1992)).



Referensi :

Corten, A. and G. Van de Kamp. 1991. Natural Changes in Pelagic Fish Stocks of The North Sea in The 1980s in Dickson, R.R., P. Maelkki, G. Radach, R. Saetre and M.P. Sissenwine. 1992. Hydrobiological Variability in The Ices Area, Ices, Copenhagen (Denmark), pp. 402 - 417

Longhurst, A.R. and D. Pauly. 1987. Ecology of Tropical Oceans. Academic Press, Inc. San Diego. 407 pp.

Pavlov, D.S., A.I. P’yanov and M.P. Ostrovskij. 1992. Distribution of Fish in The Nurek Reservoir from Echometric Survey Data. Journal of Ichthyology, Vol. 32, No. 4, pp. 37 - 43

Tidak ada komentar:

Posting Komentar