Selasa, 10 Januari 2017

Gejala Defisiensi Vitamin E Pada Ikan

donasi dg belanja di Toko One


Poston et al. (1976) melaporkan bahwa kekurangan (defisiensi) vitamin E dan selenium, secara bersamaan atau terpisah, pada ikan salmon Atlantik selama 4 minggu pertama pemberian pakan menyebabkan tingkat mortalitas menjadi dua kali lipat dibandingkan ikan yang diberi tambahan vitamin E (0,5 IU/gram pakan kering) maupun selenium (0,1 mikrogram/gram). Penambahan pakan selanjutnya dengan vitamin E maupun selenium menurunkan mortalitas secara nyata selama 2 minggu berikutnya. Ikan salmon besar (bobot awal rata-rata 0,9 gram), yang kekurangan vitamin E dengan atau tanpa selenium, menunjukkan tanda-tanda defisiensi sebagai berikut : anemia parah, insang pucat, anisocytosis, poikilocytosis, peningkatan konsentrasi protein dalam plasma darah, exudative diathesis (penimbunan nanah di bawah kulit atau di sekitar jantung), pigmen kulit memudar, peroksidasi yang dipicu asam askorbat secara in vitro dalam mikrosom hati, warna hati menjadi kuning-oranye, isi usus berwarna kuning coklat, pembengkakan gelembung renang, rendahnya konsentrasi vitamin E dalam daging dan jaringan hati, penyusutan otot, peningkatan konsentrasi lemak dan air dalam daging, dan respon terhadap penanganan ditandai dengan pingsan sementara dan aktivitas renang tersendat-sendat. Defisiensi selenium menghambat aktivitas glutation peroksidase dalam plasma darah. Penambahan selenium dengan vitamin E secara nyata meningkatkan aktivitas tokoferol dalam hati, tetapi tidak dalam jaringan daging. Penambahan vitamin E maupun selenium adalah penting untuk mencegah “muscular dystrophy” (penyusutan otot).

donasi dg belanja di Toko One

Referensi :
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar