Bailey and Litterick (1993) melaporkan bahwa eceng gondok (Eichhornia crassipes) membentuk hamparan lebat yang hampir ada di mana-mana di habitat perairan terbuka di rawa permanen Sudd, Sudan. Di sebuah danau-sungai yang khas, hamparan ini memiliki lebar yang bervariasi antara 9 dan 16 meter dan biomas tumbuhan terbanyak berada di tengah. Jumlah terbanyak makroinvertebrata dalam massa akar eceng gondok ditemukan pada sampel perangkap-jatuh dan didominasi oleh coleoptera (kumbang), odonata, gastropoda dan udang Caridina nilotica. Tepi terluar hamparan eceng gondok ini menyediakan habitat yang mudah dicapai, konsentrasi oksigen terlarut yang cukup dan berbagai sumber makanan potensial bagi invertebrata air. Sebaliknya, zona dekat-darat yang kurang dapat dihuni memiliki lebih sedikit fauna di mana coleoptera, hydracarina dan gastropoda dominan. Pengurangan yang menyolok dalam hal jumlah invertebrata pada sampel jaring angkat dari hamparan eceng gondok disebabkan karena dimangsa ikan. Massa akar eceng gondok tampaknya menggantikan niche yang semula disediakan oleh massa akar kubis Nil bagi invertebrata air ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar