Mazeaud et al. (1977) melaporkan bahwa penanganan ikan mendorong timbulnya gangguan berbagai parameter biologis yang telah banyak diteliti atau diulas dengan tujuan menganalisis dan menentukan stres yang ditimbulkannya. Penanganan ikan seperti penangkapan, transportasi, pemindahan dari air tawar ke air air laut dan vaksinasi menimbulkan beberapa jenis stres yang mendorong ikan meronta-ronta, mengalami hipoksia, kejutan suhu dan kejutan osmotik. Banyak jenis stres membawa akibat yang mematikan. Kematian yang lambat dan kondisi yang menyedihkan mungkin tidak tampak untuk sementara waktu setelah ikan mengalami stres. Penelitian-penelitian terdahulu menunjukkan bahwa stres pada ikan diikuti oleh cepatnya perubahan konsentrasi hormon katekolamin dan kortikosteroid dalam plasma darah. Adrenalin dan noradrenalin ada di dalam plasma darah dengan konsentrasi tinggi pada ikan yang sedang beristirahat dan meningkat dengan cepat setelah beberapa menit mengalami hipoksia atau meronta-ronta pada ikan siklostoma, selachii dan teleostei; adrenalin (atau noradrenalin, tergantung spesies ikan) menjadi dominan.
Mazeaud et al. (1977) menyatakan bahwa perubahan konsentrasi endokrin (hormon), yang merupakan akibat awal dari stres, dianggap sebagai efek utama. Data yang diperoleh dari ikan coho salmon (Oncorhynchus kisutch), dan sockeye salmon (Oncorhynchus tshawytscha) menunjukkan bahwa semua jenis stres menyebabkan peningkatan konsentrasi katekolamin, terutama adrenalin, yang beredar bersama darah. Tidak ada perbedaan kuantitatif dalam hal intensitas respon antar spesies ikan tetapi ada variasi antar individu yang besar. Pada ikan coho salmon jantan dewasa, perilaku meronta-ronta dan hipoksia (kekurangan oksigen) juga menyebabkan peningkatan konsentrasi kortikosteroid dalam plasma darah. Efek sekunder timbul sebagai akibat perubahan endokrin tersebut. Gangguan metabolik ini mencakup peningkatan kadar glukosa darah secara nyata dan penurunan (atau peningkatan, tergantung spesies ikan) kadar asam amino bebas dalam plasma darah. Gangguan metabolik yang disebabkan stres jangka pendek bisa berlangsung dalam periode yang relatif lama. Penelitian terbaru mengenai proses osmoregulasi menunjukkan bahwa aksi katekolamin terhadap permeabilitas insang bisa menjelaskan terjadinya aktivitas minum air yang dipicu stres pada ikan air tawar dan terjadinya bdehidrasi pada ikan air laut.
Sabtu, 07 Januari 2017
Pengaruh Stres Terhadap Hormon Pada Ikan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar