Matty (1985) melaporkan bahwa hormon yang konsentrasinya mungkin berubah akibat rangsangan stres pada ikan adalah hormon-hormon tiroid, prolaktin, angiotensis dan peptida-peptida neurohipofisa, yakni vasotosin dan isotosin. Mengherankan bahwa rangsangan stres tidak menyebabkan perubahan kadar hormon pertumbuhan. Bila ikan rainbow trout budidaya diangkut maka perlu dicatat bahwa kadar tiroksin dan triyodotironin dalam darah turun sampai 75 persen. Pemulihan ke kadar normal dilakukan dengan menyuntikkan hormon TSH. Mungkin stres merangsang faktor hipotalamus penghambat-TSH, tetapi hal ini hanya merupakan dugaan. Sebagai tambahan, hormon prolaktin tak diragukan memainkan peranan dalam respon stres akibat perubahan salinitas. Karena ia merupakan hormon penting bagi keseimbangan mineral-air yang mempertahankan permeabiltas membran terhadap ion dan air, maka perubahan salinitas akan mempengaruhi kadar prolaktin dalam plasma darah. Peranan hormon ini mungkin sepenting kortikosteroid dan katekolamin dalam kondisi ketika rangsangan stres menyebabkan ketidakseimbangan osmoregulasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar