Lewis and Choat (1993) meneliti biologi reproduksi cumi-cumi tropis Idiosepius pygmaeus pada individu liar dan individu di akuarium. Spesies ini menghasilkan kelompok-kelompok telur ganda lebih dari 80 % dari kisaran bobot individu dewasa, yang menunjukkan adanya koordinasi antara pertumbuhan sel-sel reproduktif dan pertumbuhan sel-sel tubuh. Produk reprodukif adalah konsisten dalam satu individu tetapi bervariasi antar individu. Sintesis dan pematangan oosit terjadi terus-menerus setelah individu mencapai kematangan seksual. Kematian tidak berhubungan dengan kepayahan akibat bereproduksi. Di bawah kondisi kekurangan makanan, individu dalam kurungan meletakkan lebih sedikit telur tetapi mempertahankan ukuran telur dan periodisitas peletakan telur. Stres akibat kelaparan tidak berpengaruh terhadap lama peletakan telur ataupun bobot saat mati. Penelitian ini memberikan bukti lebih lanjut bahwa “terminal spawning” (pemijahan yang diakhiri dengan kematian) tidak umum di antara cephalopoda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar